Palangka Raya — Dalam upaya melestarikan kuliner khas daerah sekaligus mendorong kemandirian ekonomi perempuan, Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Provinsi Kalimantan Tengah melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan menggelar Pelatihan Pembuatan Kue Tradisional Banjar pada Jumat, 31 Januari 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Jalan Kecubung I, Palangka Raya, dan diikuti oleh puluhan peserta yang sangat antusias.

Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan kembali resep-resep kue tradisional Banjar kepada generasi masa kini, sekaligus memberikan keterampilan praktis yang bisa dikembangkan menjadi peluang usaha rumahan. Tradisi kuliner Banjar yang kaya dan beragam perlu terus diwariskan agar tidak tergerus oleh modernisasi dan perubahan gaya hidup.

Dalam kegiatan tersebut, peserta diajarkan cara membuat lima jenis wadai (kue khas Banjar), yakni wadai sarikaya kentang, sarikaya kismis, bingka kentang, bingka barandam, dan sarikaya tapai. Semua kue ini dikenal memiliki cita rasa khas dan nilai budaya yang tinggi, sering dihidangkan pada acara-acara adat maupun hari besar keagamaan.

Proses pelatihan dilakukan secara langsung dengan pendampingan instruktur berpengalaman di bidang kuliner Banjar. Para peserta tidak hanya mencatat resep, tetapi juga mempraktikkan secara langsung proses pembuatannya, mulai dari pengolahan bahan hingga teknik penyajian yang tepat. Antusiasme peserta terlihat dari semangat mereka dalam mengikuti setiap tahapan pelatihan.
Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan KBB Kalteng, Dr. Hj. Rodhatul Jennah, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas partisipasi peserta dan berharap pelatihan ini menjadi langkah awal untuk membangkitkan minat masyarakat terhadap kuliner lokal. Ia juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam menjaga budaya melalui keterampilan memasak yang diwariskan dari generasi ke generasi.
“Kami percaya, pelestarian budaya tidak hanya dilakukan di panggung atau museum. Dari dapur pun, perempuan Banjar bisa menjaga identitas dan memperkuat ekonomi keluarga,” ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi dan berbagi pengalaman antar perempuan Banjar. Dalam suasana akrab dan penuh semangat, para peserta saling bertukar cerita, teknik memasak, serta peluang usaha yang bisa dikembangkan dari olahan kue tradisional. Suasana hangat tersebut memperkuat semangat gotong royong dan kebersamaan dalam komunitas KBB.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, KBB Kalimantan Tengah berharap dapat terus melanjutkan program-program pemberdayaan perempuan yang berbasis pada pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi(S.Riyadi).